
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo mengucapkan sumpah saat dilantik menjadi presiden periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi effect diperkirakan hanya memberikan sentimen positif ke IHSG di awal pekan. ANT
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jokowi effect sepertinya akan muncul lagi usai pelantikan presiden dan wakil presiden Minggu (20/10). Para analis percaya, sepekan ke depan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan menguat, meski terbatas.
Cuma, penguatan IHSG akan terbatas. Sentimen pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin hanya cukup kuat di awal pekan.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony memprediksi, IHSG akan bergerak menguat dengan kisaran 6.150-6.320 . Direktur Riset & Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menghitung, IHSG akan menguat terbatas di kisaran 6.170-6.210.
Sentimen pelantikan Jokowi akan makin kuat bila susunan kabinet menteri terpilih sesuai harapan pasar, terutama untuk menteri yang berhubungan dengan ekonomi.
Baca Juga: Jokowi yakin ekonomi RI masuk 5 besar dunia 2045, Bappenas: Tantangannya masih banyak
Meski begitu, Jokowi effect tidak aka bertahan lama. "Pelaku pasar sudah mengantisipasi sejak sebelum pelantikan dengan melakukan pembelian, makanya tekanan beli tinggi lima sampai enam terakhir ini," kata Sukarno Alatas, analis OSO Sekuritas, Minggu (20/10).
Setelah itu, pelaku pasar akan fokus pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang digelar pekan ini. "RDG BI memberi sentimen lebih kuat," imbuh Sukarno.
Direktur Utama Investasi Saran Mandiri Hans Kwee memperkirakan, BI akan mempertahankan suku bunga. Alasannya, jarak antara rapat BI dengan The Fed masih terpaut satu pekan.
Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Dipengaruhi Susunan Kabinet Jokowi
Meski begitu, IHSG tidak lantas langsung menguat bila suku bunga BI tetap atau turun. Menurut Hans, dampak positif akan terasa bila The Fed juga menurunkan suku bunga. "Ini akan jadi sentimen positif," kata dia
Direktur Riset & Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga memprediksi BI mempertahankan suku bunga di 5,25%. Nico menilai, efek penurunan suku bunga sebelum ini belum efektif terhadap kredit. Padahal, BI menurunkan suku bunga untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui kredit.
Analis Bahana Sekuritas Christy Gunadi, dalam risetnya, menyebut, bank baru akan menyesuaikan bunga simpanan dan bunga kredit secara bertahap di awal 2020.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Ditopang dari Dalam Negeri
Tren penurunan suku bunga akan berdampak pada peningkatan laba bank, karena bank akan memiliki ruang lebih besar untuk menjaga pendapatan bunga bersih (NIM).
Analis menilai, tahun depan penyaluran kredit perbankan akan lebih baik. "Ini sejalan dengan masih berjalannya beberapa proyek infrastruktur tercermin pada anggaran pemerintah 2020," ungkap Christy.
Bisnis - Terkini - Google Berita
October 21, 2019 at 06:34AM
https://ift.tt/2MvoTmE
Jokowi Effect Cuma Sesaat, IHSG Bergantung Pada Strategi Bank Sentral - Kontan
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jokowi Effect Cuma Sesaat, IHSG Bergantung Pada Strategi Bank Sentral - Kontan"
Post a Comment