Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja bursa saham domestik yang tercermin pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (9/4/2020) berpotensi rebound mengikuti kinerja bursa saham Wall Street yang mengalami lonjakan.
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Rabu (8/4/2020) bursa saham Tanah Air IHSG terkoreksi 3,18% ke level 4.626,69 dengan rentang harga tertinggi 4.780,21 dan terendah 4.583,90, karena sentimen dampak penyebaran wabah virus corona masih menggerogoti.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi pada perdagangan Rabu kemarin sebesar Rp 6,14 triliun, dengan investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) Rp 329,23 miliar di pasar reguler dan negosiasi.
Saham-saham yang mendorong penurunan di antaranya PT Paninves Tbk (PNIN) (6,99%), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) (6,98%), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) (6,98%), Sedangkan PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) (6,98%) dan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) (6,98%).
Sementara dari bursa saham Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Kamis dini hari tadi mengalami lonjakan karena optimisme investor yang tumbuh akibat kurva infeksi dari pandemi virus corona menunjukkan kestabilan atau melambat.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 779,71 poin atau 3,4% menjadi 23.433,57, Nasdaq melonjak 203,64 poin atau 2,6% menjadi 8.090,90 dan S&P 500 melonjak 90,57 poin atau 3,4% menjadi 2.749,98.
Data dari Johns Hopkins University menunjukkan kasus virus corona yang dikonfirmasi di AS telah mencapai lebih dari 400.000, terbanyak di dunia. Namun, data terbaru dari universitas juga menunjukkan bahwa jumlah kasus baru telah menurun dalam beberapa hari terakhir setelah mencapai puncaknya pada Jumat lalu.
Pada catatan pukul 07:40 WIB Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) kontrak berjangka (futures) naik 0,6% menjadi 23.375, sedangkan indeks S&P 500 menguat 0,4% pada 2.745 dan indeks Nasdaq 100 naik 0,3% menjadi 8.215.
Pada perdagangan pagi ini Kamis (9/4/2020) penguatan di bursa saham Wall Street futures (kontrak berjangka) kemungkinan menjadi angin segar plus daya dorong IHSG untuk rebound.
![]() |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support), yang mulai menyempit memberikan kecenderungan pergerakan untuk terbatas (sideway). Saat ini masih mencoba menembus level support di 4.565 dan berlanjut ke area 4.410, sedangkan untuk merubah tren menjadi bullish perlu melewati resistance yang berada di 4.730 hingga area 4.840.
Sementara indikator Commodity Channel Index (CCI) sebagai sinyal beli atau jual terlihat masih untuk bergerak ke bawah meski tren menengah masih naik, sedangkan indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) dengan garis MA yang sudah saling berpotongan di bawah area jenuh jual (oversold) menandakan kenaikan (bullish) lebih lanjut.
Secara keseluruhan, dari fundamental positif merespon lonjakan bursa saham Wall Street, dikombinasikan dengan teknikal yang mencoba rebound menembus area resistance. Maka pergerakan IHSG selanjutnya diprediksi untuk sedikit koreksi sebelumny rebound mengikuti bursa saham Wall Street.
Perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/hps)
Bisnis - Terbaru - Google Berita
April 09, 2020 at 08:17AM
https://ift.tt/34u442w
Corona di AS Mulai Bisa Dikendalikan, IHSG Bakal Menguat - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Corona di AS Mulai Bisa Dikendalikan, IHSG Bakal Menguat - CNBC Indonesia"
Post a Comment