
"Akibatnya tidak terjadi sinergi dan lebih buruknya lagi, tujuan pendiriannya sekadar sebagai wahana bagi oknum pimpinan BUMN untuk melakukan 'laundry'," kata Toto kepada detikcom, saat dihubungi Jumat (13/12/2019).
Ia bahkan tak memungkiri adanya anggapan pendirian anak-cucu usaha BUMN tersebut sebagai tempat bagi-bagi duit kalangan elit dari titipan partai politik yang memiliki kepentingan.
"Ya mungkin saja, sepanjang manajemen BUMN tidak bisa menahan intervensi seperti itu," katanya.Toto sendiri berpendapat banyak atau tidaknya anak-cucu usaha BUMN tak menjadi masalah. Masalah utama yang menyebabkan kerugian di ranah BUMN sebenarnya justru karena kurangnya kontrol atas kinerja anak-cucu perusahaan BUMN tersebut.
"Problemnya sebagian besar adalah kinerja anak-cucu perusahaan BUMN karena sebagian besar tidak berhubungan langsung dengan induk bisnisnya," katanya.
Sebagaimana yang pernah diungkapkan langsung oleh Menteri BUMN terdahulu Rini Soemarno, anak-cucu perusahaan BUMN tercatat mencapai total 700 perusahaan.
Memasuki masa pimpinan baru yang dipimpin oleh Menteri BUMN Erick Thohir, hal itu menjadi catatan merah yang hendak dibersihkan dari badan kementerian tersebut.
Melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-315/MBU/12/2019 yang diterbitkan per 12 Desember 2019 kemarin, lembaga eksekutif ini langsung memperketat perizinan atas pembentukan anak,cucu, hingga cicit perusahaan pelat merah ini.
Pendirian anak, cucu, hingga cicit perusahaan BUMN ini dihentikan sementara hingga beleid tersebut dicabut oleh pimpinannya.
Simak Video "Siapa Pengganti Dirut Garuda? Ini Jawaban Erick Thohir"
[Gambas:Video 20detik]
(eds/eds)
Bisnis - Terkini - Google Berita
December 13, 2019 at 04:19PM
https://ift.tt/38Aw99T
BUMN Bikin Anak-cucu Usaha Segudang, Kok Bisa? - Detikcom
Bisnis - Terkini - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BUMN Bikin Anak-cucu Usaha Segudang, Kok Bisa? - Detikcom"
Post a Comment