Search

Virus Corona Mengganas, Emas Bisa Kembali ke US$ 1.600/oz? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia melesat naik saat perdagangan Senin (27/1/2020) dibuka. Kian banyaknya korban dari virus corona membuat pelaku pasar cemas dan keluar dari aset-aset berisiko. Dampaknya bursa saham Asia berguguran, dan aset-aset aman (safe haven) seperti emas langsung menguat.

Pada pukul 14:16 WIB, emas diperdagangkan di level US$ 1.579,09/troy ons, menguat 0,56% di pasar spot, melansir data Refinitiv. 

Mengutip CNBC International, jumlah korban yang meninggal kini mencapai 80 orang, 461 orang kritis, dan telah menjangkiti lebih dari 2.870 orang.


Selain China yang merupakan asal virus corona, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Vietnam Singapura, Nepal Prancis, Australia, Amerika Serikat (AS), dan Kanada merupakan negara-negara yang sudah mengindentifikasi kasus yang sama. Semua pasien tersebut pernah berpergian atau datang dari China.

Wuhan merupakan asal virus corona, kota dengan jumlah penduduk sekitar 11 juta orang tersebut kini sudah diisolasi oleh Pemerintah China.

Jumlah korban meninggal yang bertambah banyak dalam waktu singkat, serta penyebarannya ke berbagai negara tentunya membuat pelaku pasar dibuat semakin cemas, bahkan dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi perekonomian China.

Virus Corona Mengganas, Emas Bisa Kembali ke US$ 1.600/oz? Foto: Virus Corona Wuhan. (Chinatopix via AP)

Ketika perekonomian China memburuk, maka kondisi ekonomi global akan turut menurun karena China merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar kedua di dunia setelah AS.

Saat hal tersebut terjadi, aset-aset berisiko akan dihindari oleh pelaku pasar, dan aset safe haven seperti emas menjadi target investasi.

Meski demikian harga emas masih belum mampu terus melaju naik, sebabnya Kamis (30/1/2020) nanti ada bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter.

Pada akhir tahun lalu, The Fed menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga di tahun ini, dan menjadi salah satu penyebab emas membukukan kinerja positif di awal tahun ini. Outlook terbaru The Fed tentunya sangat dinanti pelaku pasar, emas merupakan aset yang sangat sensitif terhadap suku bunga, khususnya suku bunga di AS.

Logam mulai merupakan aset tanpa imbal hasil, suku bunga rendah di AS membuat opportunity cost atau atau biaya yang ditanggung karena memilih investasi emas, dibandingkan investasi lainnya, misalnya obligasi AS.

Dengan demikian jika The Fed menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga di tahun ini atau malah mengindikasikan akan adanya pemangkasan suku bunga, emas berpeluang kembali mencapai level US$ 1.600/troy ons.

[Gambas:Video CNBC]

Let's block ads! (Why?)



Bisnis - Terbaru - Google Berita
January 27, 2020 at 02:41PM
https://ift.tt/2GuJTX2

Virus Corona Mengganas, Emas Bisa Kembali ke US$ 1.600/oz? - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Virus Corona Mengganas, Emas Bisa Kembali ke US$ 1.600/oz? - CNBC Indonesia"

Post a Comment


Powered by Blogger.