Meskipun tidak sampai 10%, koreksi karena dibayangi kekhawatiran pelaku pasar global terhadap penyebaran virus corona Wuhan (Covid-19) tersebut sudah berdampak pada turunnya nilai pasar saham atau IHSG sebesar Rp 572,29 triliun. Market cap IHSG turun menjadi Rp 6.718 triliun hari ini dari posisi akhir 2019 senilai Rp 7.290 triliun.
Dari sembilan indeks sektoral yang ada di bursa domestik, penurunan nilai dan juga tercermin pada kapitalisasi pasar terbesar dialami oleh sektor industri dasar, yaitu sebesar 15,76% atau Rp 122,07 triliun menjadi Rp 652,31 triliun dari Rp 774,39 triliun.
Indeks Sektoral |
Koreksi Nilai (%) |
Penurunan Kapitalisasi Pasar (Rp triliun) |
Agribisnis |
-10.6 |
-13.87 |
Pertambangan |
-8.23 |
-27.21 |
Aneka Industri |
-3.24 |
-39.6 |
Keuangan |
-3.65 |
-54.23 |
Properti |
-11.2 |
-54.91 |
Perdagangan |
-11.05 |
-74.22 |
Infrastruktur |
-12 |
-93.25 |
Barang Konsumsi |
-10.88 |
-96.78 |
Industri Dasar |
-17.62 |
-122.07 |
Sumber: Diolah
Dari sektor industri dasar tersebut, penurunan market cap terbesar dialami duet emiten Grup Barito Pacific dan Duet Kertas Sinar Mas. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan anak usahanya yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengalami penyusutan kapitalisasi pasar Rp 42,28 triliun dan Rp 40,57 triliun.
Duet Kertas Sinarmas yaitu PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) Rp 10,89 triliun dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mengalami penurunan market cap Rp 10,89 triliun dan Rp 8,75 triliun.
Emiten lain di sektor itu dengan penurunan kapitalisasi pasar terbesar adalah produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) senilai Rp 13,62 triliun dan produsen pakan unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) senilai Rp 9,01 triliun.
Penurunan market cap lain yang besar dialami oleh sektor barang konsumsi Rp 96,78 triliun, infrastruktur Rp 93,25 triliun, perdagangan Rp 74,22 triliun, dan properti Rp 54,91 triliun.
Dari sisi lain yaitu dari besaran poin indeks, penurunan pada sektor industri dasar juga menjadi yang terbesar di antara sembilan indeks sektoral lain yaitu 17,62% menjadi 791 dari 960. Koreksi yang paling besar selanjutnya dari sisi nilai adalah sektor infrastruktur, properti, perdagangan, barang konsumsi, agribisnis, tambang, keuangan, dan aneka industri.
Dibanding indeks utama dunia yang sudah disamaratakan nilainya dengan dolar AS baik nilai hari ini maupun pada akhir Desember 2019, penurunan market cap IHSG menjadi salah satu yang paling kecil yaitu hanya US$ 41,06 miliar. Indeks utama dunia dengan penurunan market cap kecil lain adalah KLCI di Malaysia senilai US$ 16,77 miliar dan Strait Times di Singapura US$ 6,55 miliar.
Penurunan terbesar dialami indeks S&P 500 di AS yaitu US$ 872,25 miliar, diikuti Dow Jones US$ 314,82 miliar, FTSE 100 di Inggris US$ 185,53 miliar, dan Nikkei di Jepang US$ 154,17 miliar.
Indeks |
Penurunan Market Cap (US$ miliar) |
Straits Times | Singapura |
-6.55 |
KLCI | Malaysia |
-16.78 |
IHSG | Indonesia |
-41.06 |
Kospi | Korsel |
-51.01 |
DAX | Jerman |
-52.29 |
Hang Seng | Hong Kong |
-96.18 |
CAC | Prancis |
-99.79 |
Nikkei | Jepang |
-154.18 |
FTSE | Inggris |
-185.53 |
Dow Jones Industrial | AS |
-314.83 |
S&P 500 | AS |
-872.25 |
Sumber: Diolah
TIM RISET CNBC INDONESIA
Bisnis - Terbaru - Google Berita
February 26, 2020 at 07:40PM
https://ift.tt/2v7lEfv
Corona Mencekam, Kekayaan Pelaku Pasar Modal Anjlok Rp 572 T - CNBC Indonesia
Bisnis - Terbaru - Google Berita
https://ift.tt/34Gk0OK
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Corona Mencekam, Kekayaan Pelaku Pasar Modal Anjlok Rp 572 T - CNBC Indonesia"
Post a Comment